Migrasi adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui
batas politik/negara ataupun batas administratif/batas bagian dalam suatu
negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen
dari suatu daerah ke daerah lain.
Jenis-jenis migrasi:
1. Migrasi
masuk (in migration)
Masuknya
penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area
of destination)
2. Migrasi keluar (out migration)
Perpindahan penduduk
keluar daerah asal (area of origin)
3. Migrasi netto (net migration)
Merupakan selisih antara
migrasi masuk dan migrasi keluar.
4. Migrasi bruto (gross migration)
Merupakan jumlah migrasi
masuk dan migrasi keluar.
5. Migrasi total (total migration)
Migrasi total adalah seluruh kejadian
migrasi; semua orang yang pernah pindah.
6. Migrasi
internasional (international migration)
Perpindahan
penduduk dari suatu negara ke negara lain.
a. Imigrasi (immigration) : masuknya penduduk ke suatu negara.
b. Emigrasi (emigration) : keluarnya penduduk
dari suatu negara
7.
Migrasi semasa hidup (life time migration)
Migrasi berdasarkan tempat kelahiran
yaitu mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang
berbeda dengan daerah tempat kelahirannya.
8. Migrasi parsial (partial migration)
Jumlah migran ke suatu
daerah tujuan dari suatu daerah asal atau sebaliknya.
9. Arus migrasi (migration stream)
Jumlah atau banyaknya perpindahan yang
terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu.
10. Urbanisasi (urbanization)
Perpindahan penduduk dari desa
ke kota.
11. Transmigrasi (transmigration)
Perpindahan dan/kepindahan
penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di
dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan negara atau
karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan
kententuan yang diatur dalam undang-undang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi:
Faktor pendorong migrasi:
1. Makin berkurangnya sumber-sumber alam,
menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin
susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, bahan hasil pertanian, dan
sebagainya.
2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat
asal (misalnya di pedesaan) akibat masuknya teknologi yang menggunakan mesin-mesin
(capital intensive)
3. Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi
politik, agama, suku di daerah asal.
4. Tidak cocok lagi dengan
adat/budaya/kepercayaan di tempat asal.
5. Alasan pekerjaan atau perkawinan yang
menyebabkan tidak bisa mengembangkan karir pribadi.
6. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi,
musim kemarau panjang, dan lain-lain.
Faktor penarik migrasi:
1. Adanya kesempatan untuk mendapatkan
lapangan pekerjaan yang lebih cocok
2. Kesempatan mendapatkan penghasilan yang
lebih baik.
3. Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan
yang lebih tinggi
4. Keadaan linkgkungan dan keadaan hidup yang
menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas
lainnya.
5. Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai
tempat berlindung
6. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar
sebagai daya tarik bagi orang dari desa atau kota kecil, seperti pusat hiburan,
pusat kebudayaan dan sebagainya
Ukuran-Ukuran Migrasi
1. Angka mobilitas
Rasio dari banyaknya penduduk
yang pindah secara lokal (mover)
dalam suatu jangka waktu tertentu dengan banynyaknya penduduk.
2. Angka migrasi masuk
Angka yang menunjukkan banyaknya
migran yang masuk per 1000 orang penduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun.
3. Angka migrasi keluar.
Angka yang menunjukkan banyaknya
migran yang keluar per 1000 orang penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun.
4. Angka migrasi neto
Selisih banyaknya migran masuk
dan keluar ke dan dari suatu daerah per 1000 penduduk dalam satu tahun.
5. Angka migrasi bruto
Angka yang menunjukkan banyaknya
kejadian perpindahan yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar dibagi jumlah
penduduk tempat asal dan jumlah penduduk tempat tujuan.
Contoh perhitungan
Migrasi keluar dari Jakarta ke Jawa Barat
tahun 1970 sebesar 26.124 jiwa. Migrasi masuk dari Jawa Barat ke Jakarta tahun 1970 sebesar 49.133 jiwa.
Penduduk Jakarta tahun 1970 adalah 4.350.710 jiwa. Penduduk Jawa Barat tahun
1970 adalah 2.117.6248 jiwa.
a.Angka migrasi masuk di Jakarta dari Jawa Barat
b.Angka migrasi keluar di Jakarta ke Jawa Barat
c.Angka migrasi neto di Jakarta terhadap Jawa Barat
d.Angka migrasi bruto di Jakarta dengan Jawa Barat
e.Angka migrasi masuk di Jawa Barat dari Jakarta
f.Angka migrasi keluar di Jawa Barat ke Jakarta
g.Angka migrasi neto di Jawa
Barat terhadap Jakarta
h.Angka migrasi bruto di Jawa
Barat dengan Jakarta
penyelesaian:
#nakiitanaka: "Semoga Bermanfaat ^o^"
Comments
Post a Comment